Sabtu, 3 September 2011 11:51 WIB
LHOKSUKON - Kawanan gajah yang jumlahnya diperkirakan 30-an ekor, Kamis (1/9) malam mengobrak-abrik puluhan hektare kebun masyarakat di Desa Blang Pante, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara. Akibatnya, tanaman kakao (cokelat), pinang, dan durian yang ada di kebun yang luasnya sekitar 23 hektare itu hancur.
Bahkan, saat warga datang ke kebunnya pada Jumat (2/9) pagi untuk melihat tanaman yang sudah rata dengan tanah menemukan seekor gajah yang sudah mati di pinggir jalan kawasan Sarena Maju yang jaraknya sekitar tiga kilometer dari Keude Blang Pante. Kini, gajah tersebut sudah ditutup warga dengan dedaunan.
“Kebun yang dirusak gajah itu berisi tanaman kakao, pinang, dan durian. Selain itu hampir satu hektare tanaman kunyit juga rusak diobrak-abrik gajah,” kata Keuchik Blang Pante, M Yunus kepada Serambi, kemarin. Menurutnya, kondisi ini sudah rutin terjadi di kawasan tersebut setiap enam bulan sekali.
Gangguan gajah itu, lanjut M Yunus, menyebabkan warga setempat resah. Karena mayoritas mereka menggantungkan hidupnya dari hasil kebun. “Sebelumnya ada warga yang menginap di kebunnya. Sehingga bisa mengetahui ketika ada gajah dan kemudian menggusirnya. Tapi, kondisinya pun tak separah sekarang,” katanya.
Namun, tambah Keuchik, beberapa hari sebelum Lebaran warga pulang ke desanya. Sehingga binatang berbelalai itu dengan leluasa merusak semua isi kebun. “Karena itu, kami sangat berharap dinas terkait segera mencari solusi untuk masalah tersebut. Karena warga sering merugi akibat kebunnya berulang kali dirusak gajah,” harapnya.(c37)
Sumber Serambinews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar