MONDAY, 30 MAY 2011 16:10
LHOKSUKON, ACEH UTARA - Ribuan hektar sawah di 28 desa dalam tiga kecamatan di Kab. Aceh Utara, yakni Kec. Pirak Timu, Cot Girek dan Paya Bakong dilaporkan terlantar sejak lima tahun terakhir.
Petani terpaksa membiarkan sawahnya ditumbuhi semak belukar lantaran tidak ada saluran irigasi teknis. Sebelumnya, petani sempat mengolah sawah dengan sistem tadah hujan. Namun karena sering merugi akibat gagal panen, upaya alternatif itu perlahan ditinggalkan dan kini terhenti total.
Data dihimpun di sawah terlantar di Kec. Pirak Timu tersebar di 20 desa, meliputi Meunasah Cemecot, Leupe, Teupin U, Matang Keh, Pange, Geulumpang, Krueng Kreh, Bungong, Reungkam, Trieng, Keutapang, Bili Baro, Ton-ton, Meuncrang, Pucok Alue, Alee Blang, Rime, Siren, Lueng Jalo dan Desa Alue Drien.
Di Kec. Cot Girek tersebar di lima desa, yakni Desa Brandang Asan, Brandang Krueng, Brandang Supeng, Brandang Dayah dan Drien II. Sedangkan di Kec. Paya Bakong, tiga desa, mencakup Desa Alue Lhok, Buket Pidie dan Seunebok Aceh.
“Kini sawah yang terlantar itu rata-rata sudah ditumbuhi semak atau jadi padang ilalang. Paling-paling warga memanfaatkannya untuk tempat gembala ternak atau tempat berkubang kerbau,” kata Keuchik Desa Pange, Abdul Wahab.
Sumber : Waspada.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar