Wed, May 18th 2011, 09:12
LHOKSUKON - Hujan deras yang terjadi Minggu (15/5) malam hingga Senin (16/5) pagi di Aceh Utara dan Bireuen menyebabkan sejumlah kecamatan di dua kabupaten itu dilanda banjir pada Senin (16/5). Kendati pada Selasa (17/5) banjir di sejumlah kecamatan mulai surut, namun di Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara hingga kemarin belasan rumah warga setempat masih terendam banjir.
Ekses lain dari banjir itu adalah kegiatan belajar mengajar di MTsN 1 Matangkuli, Aceh Utara pada Senin (16/5) terpaksa diliburkan. Amatan Serambi, kemarin, banjir di Kecamatan Matangkuli, Pirak Timu dan Paya Bakong mulai surut. Sedangkan, di Kecamatan Lhoksukon, banjir masih merendam sejumlah rumah di kecamatan itu. “Syukur banjirnya tak terlalu besar, sehingga kami tak harus mengungsi,” ujar Ismail Syahputra (45) warga Desa Beuringen, Kecamatan Lhoksukon, kemarin.
Banjir yang melanda belasan desa dalam empat kecamatan di Aceh Utara terjadi karena meluapnya Krueng Keureutoe akibat hujan deras. Empat kecamatan itu adalah Pirak Timu, Matangkuli, Paya Bakong, dan Lhoksukon itu terjadi Amatan Serambi, ketinggian air mencapai 30 centimeter. Namun, masyarakat memilih bertahan di rumah dan tak mengungsi.
Sementara di Bireuen, akibat banjir itu puluhan rumah dan puluhan hektare sawah dibeberapa kecamatan di kabupaten tersebut terendam banjir. Namun, kemarin air mulai surut. Sejumlah warga, kemarin, terlihat mulai membersihkan rumahnya dari lumpur akibat banjir.
“Kami berharap kepada Pemkab Bireuen segera memperbaiki saluran yang rusak dan tersumbat guna mencegah terjadinya banjir kiriman kembali,” harap Ridwan, warga Cureh, Bireuen.
Banjir juga membuat sejumlah ruas jalan di Kota Lhokseumawe seperti Jalan Darussalam, Jalan Tengku Chik Ditiro, dan Jalan Baru terendam air. Banjir itu terjadi karena saluran pembuang sumbat. “Kami harap pemerintah dapat memperbaiki saluran itu, sehingga banjir tak lagi terjadi di Lhokseumawe,” sebut Nur Afni (40) warga setempat.
Terancam ambruk
Sementara itu, satu jembatan beton di jalan utama Desa Teupin Mane-Simpang Jaya, Kecamatan Juli, Bireuen, yang rusak sejak beberapa tahun lalu belum ditangani. Bahkan, kini jembatan itu terancam ambruk pascahujan deras mengguyur Bireuen dan sekitarnya, Minggu-Senin (15-16/5) malam. “Kami berharap jembatan itu dapat segera direnovasi untuk mencegah korban,” harap Muzamil, warga Teupin Mane, kemarin.(c46/bah/c38)
Sumber : Serambinews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar