THURSDAY, 28 JULY 2011 00:54
LHOKSEUMAWE - Tiga kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, dijadikan sentra gerakan nasional tanaman kakao, karena potensi dan luas arealnya sangat mendukung.
Kadis Kehutanan dan Perkebunan Aceh Utara, Edi Sofyan melalui Kabid Perkebunan Kastabuna, mengatakan ketiga kecamatan tersebut, yakni Cot Girek, Tanah Luas, dan Kecamatan Nibong yang merupakan wilayah paling luas lahan tanaman kakao.
Dengan demikian, adanya program pemerintah gerakan nasional kakao, Pemkab Aceh Utara memilih sebanyak 25 petani kakao di daerah tersebut untuk dilatih tentang peningkatan produktivitas dan kualitas tanaman kakao.
Ia berharap, dengan pelatihan tersebut diharapkan agar produktivitas dan kualitas tanaman kakao dapat lebih baik ke depan. "Selama ini kemampuan petani dalam mengelola tanaman dan juga produksi tanaman kakao di Aceh Utara masih sangat minim," ujarnya, tadi malam.
Lebih lanjut dikatakannya, secara nasional pemerintah mengharapkan agar produksi kakao Indonesia mencapai kualitas dan produksi yang baik, sehingga mampu menjadi salah satu negara penghasil komoditas tersebut.
Saat ini, Indonesia masih tertinggal selangkah dengan negara Pantai Gading di Afrika. "Oleh karena adanya program pemerintah terhadap kakao ini, kita latih petani kakao di tiga kecamatan tersebut, untuk bisa lebih mengembangkan tanaman kakaonya agar produksi dan kualitasnya dapat lebih bagus," ungkapnya.
Pelatihan tersebut akan dilakukan selama tiga hari yang bertempat di BPP Kecamatan Tanah Luas. Dimana pengetahuan secara teori sebanyak 30 persen dan praktek sebanyak 70 persen.
Dalam materi praktik, petani akan dilatih terhadap perawatan tanaman kakao mulai dari pemupukan hingga pemangkasan daun.
Kastabuna menyatakan, secara umum luas areal tanaman kakao di Aceh Utara 8.620 hektare. Sementara hasil kakao pertahunnya hanya mampu mencapai 2.680 ton.
"Dari jumlah luasnya areal lahan tanaman kakao tidak sebanding dengan hasil yang didapat. Idealnya, dalam satu hektare, harus mampu menghasilkan sebanyak satu ton/tahun," ujarnya.
Oleh karena itu, dengan adanya program ini mampu menambah produksi kakao di Aceh Utara, karena prospek pasar dan juga lahannya sangat memungkinkan untuk terus dikembangkan di daerah ini, katanya.
Sumber Waspada.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar