Mon, Apr 18th 2011, 10:16
Anggota Komisi VI DPR RI, Muhammad Azhari M Hum (pakai topi baju putih), meninjau Pabrik PT AAF di Desa Keude Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Minggu (17/4). PT AAF akan dihidupkan kembali dan digabungkan dengan PT Pupuk Iskandar Muda.SERAMBI/MASRIADI
LHOKSUKON - Lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyaatakan siap ambil bagian dalam proses menghidupkan kembali PT Aceh Asean Ferlizer (AAF) dan PT Kertas Kraf Aceh (KKA). Kelima BUMN itu yakni PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), PT Semen Gresik, PT Perhutani, PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, dan PT Arun NGL.
“Sejak 31 Maret 2011, lima BUMN itu sudah resmi bergabung untuk menghidupkan kembali PT AAF dan KKA. PT PIM menjadi induk dari perusahaan pupuk di Aceh. Jadi, PT AAF nantinya akan menjadi PT PIM III. Sehingga, PIM memiliki PIM I, PIM II, dan PIM III,” jelas anggota Komisi VI DPR RI asal Aceh, Muhammad Azhari dalam pertemuan dengan Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia PT PIM, Usman Mahmud, di Kompleks PT PIM, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Minggu (17/4) kemarin.
Dikatakan, PT Tambang Batu Bara Bukit Asam nanti akan memasok batu bara sebagai bahan baku memproduksi pupuk. PT Perhutani akan memasok kayu pinus untuk bahan baku pembuatan kertas di PT KKA. Sementara PT Semen Gresik membeli kertas yang diproduksi PT KKA. Sedangkan PT Arun, pada 2012 mendatang akan menjadi terminal penyimpanan gas, untuk memasok gas pada pabrik pupuk dan industri lainnya di Aceh.
“Semuanya sudah disetujui oleh sembilan fraksi di DPR RI. Bahkan, Presiden SBY mengamanahkan agar industri di Aceh tetap hidup, bagaimana pun caranya,” ujarnya.
Ditambahkan, 31 Maret 2011 DPR RI telah menyetujui penambahan modal negara (PNM) Rp 1,31 triliun untuk PT PIM. Selain itu, tahun ini juga diberikan dana sebesar Rp 165 miliar untuk perawatan mesin dan instalasi pipa milik PT AAF. “Tambahan modal bagi PT PIM nanti akan digunakan untuk menghidupkan kembali PT AAF. Terkait penggunaan dana itu, kita minta PT PIM menyiapkan perencanaan bisnisnya,” kata politisi Partai Demokrat itu.
Khusus untuk PT KKA, menurutnya, investor Finlandia siap menanamkan modal 80 Juta Dolar AS untuk menghidupkan kembali perusahaan itu. “Kedatangan saya ke mari sekaligus untuk melihat kesiapan PT PIM untuk mengambil alih PT AAF serta melihat kondisi PT AAF dan PT KKA,” kata Azhari.
Sementara Usman Mahmud menyatakan PT PIM telah siap menghidupkan kembali PT AAF. “Saat ini, tim likuidator sedang melakukan proses penyerahan PT AAF kepada PT PIM. Mereka butuh waktu enam bulan ke depan untuk menyerahkan PT AAF ke PIM,” ujar Usman.
Setelah diserahkan oleh tim likuidator ke PIM, menurutnya, PT PIM membutuhkan waktu satu setengah tahun lagi untuk menghidupkan PT AAF. Karena, banyak mesin, pipa bawah tanah, dan reaktor pabrik itu yang harus diperbarui. Kini, kondisi mesin di AAF sebagian besar sudah tidak bisa digunakan lagi,” katanya seraya berharap proses menghidupkan PT AAF bisa berjalan seperti yang telah disepakati PT PIM, DPR RI, dan Kementerian BUMN RI.(c46)
Sumber : Serambinews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar