Thu, Dec 9th 2010, 12:33
Dua pencari ikan melintasi banjir di Desa Lawang, Kecamatan Matang Kuli, Aceh Utara, Rabu (8/12). Banjir kembali melanda Kecamatan Matang Kuli dan Pirak Timu, Aceh Utara.SERAMBI/MASRIADI
LHOKSUKON - Tiga kecamatan di Aceh Utara yaitu Matang Kuli, Paya Bakong, dan Pirak Timu, Rabu (8/12) kembali dilanda banjir. Banjir yang terjadi karena meluapnya Krueng Pase dan Krueng Keureutoe itu mengakibatkan puluhan desa terendam. Banjir kemarin merupakan yang kedua kali melanda tiga kecamatan tersebut dalam sepekan terakhir. Karena, tiga hari lalu tiga daerah itu juga dilanda banjir.
Amatan Serambi, kemarin, rumah warga di pinggir sungai terendam hingga satu meter. Air mulai meluap sejak pukul 06.00 WIB. Desa yang terendam banjir antara lain Desa Lawang, Alue Entok, Tumpok Barat, Hagu, Meuria, Lawang, Parang Sikureueng, Cibrek Pirak, dan Desa Siren di Kecamatan Matang Kuli. Di Paya Bakong, desa yang terendam banjir yaitu Desa Jok dan Lhong Meuria. Sedangkan di Pirak Timu, banjir antara lain menggenangi Desa Tanjung Serkui, Rayeuk Pange, Asan Krueng Kreh, Krueng Pirak, Leupe, Beuracan Rata, dan Desa Krueng.
Akibat banjir, pelajar tak bisa pulang ke rumah mereka, sehingga harus menunggu dijemput orang tuanya. “Kami takut pulang karena airnya tinggi. Sehingga kami harus menunggu dijemput mamak,” kata Abdul Rasyid, pelajar SMP Matang Kuli saat ditemui Serambi, di Desa Lawang, kemarin.
Kepala PMI Ranting Matang Kuli, Usman Nur, yang ditemui di lokasi banjir mengatakan, relawannya yang kini tersebar diberbagai titik terus memantau perkembangan banjir. Langkah itu, menurut Usman, dilakukan pihaknya untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu ada warga yang perlu dievakuasi. “Jika ketinggian air terus naik, kita akan evakuasi warga. Tapi, kita berharap semoga air cepat surut,” harapnya seraya mengimbau warga tetap waspada dan jangan memaksakan diri bertahan di rumah jika ketinggian air terus bertambah.
“Kami harap Pemkab Aceh Utara jangan diam saja karena sudah banyak harta kami yang hilang dan rusak akibat banjir. Dari dulu sampai sekarang, belum ada solusi untuk banjir di kawasan kami,” kata Mustafa, warga Desa Lawang. Ia berharap pemerintah setempat segera membangun tanggul sungai di daerah itu.
Sementara di Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe beberapa desa di kawasan Tumpok teungoh dan Lancang Garam masih digenangi air akibat hujan empat hari lalu. Pekarangan rumah warga terlihat belum semuanya kering dan air di saluran juga masih penuh. Selain itu banyak saluran tersumbat, sehingga air kurang lancar mengalir ke laut.
Sementara itu, warga Desa Tanjong Reungkam dan Tanjong Hagu, Kecamatan Samudera, Aceh Utara meminta pihak terkait segera memperbaiki tanggul jebol di desa mereka. “Kami berharap tanggul di Desa Tangjong Reungkam segera diperbaiki, meskipun secara darurat dulu untuk mengantisipasi banjir dalam bulan ini. Apalagi mayoritas warga Desa Tanjong Reungkam tinggal dekat sungai,” kata Mukim Madan, Syukri Kepada Serambi, Rabu (8/12).
Wakil Ketua Komisi D DPRK Aceh Utara, Tgk Zainal Abidin kepada Serambi mengaku masalah itu sudah lama dikeluhkan warga, apalagi sekarang sedang musim hujan. Karenanya, ia berharap dinas terkait segera mencari solusi terhadap masalah itu sebelum terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Masih tergenang
Dari Bireuen dilaporkan, puluhan hektare tambak di Desa Cot Keuranji, Cot Panjoe, Cot Nga, Pulo Naleung, Matang Mamplam, Kecamatan Peusangan hingga kemarin masih tergenang akibat hujan deras yang melanda kawasan itu sejak beberapa hari lalu. Begitu juga puluhan hektare sawah di kawasan Alue Geulumpang, Cot Rabo dan Desa Cot Puuk di kecamatan yang sama masih tergenang. Sementara genangan di rumah warga akibat banjir sejak Selasa (7/12) sore sudah surut.
“Penyebab utama terjadi genangan tersebut karena tak ada saluran pembuang. Kalaupun ada desa yang memiliki saluran, tapi saluran itu makin kecil dan dangkal,” kata Jafaruddin, warga setempat kepada Serambi, kemarin. Ia berharap pemerintah dan DPRK Bireuen memberi perhatian serius terhadap masalah itu.(c46/ib/c37/yus)
sumber : Serambinews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar