Kamis, 16 Desember 2010

Tanggul untuk Kawasan Rawan Banjir Harus Diprioritaskan

Mon, Dec 13th 2010, 14:12

LHOKSUKON - Anggota DPRK Aceh Utara, Tgk Subki El Madny meminta Pemkab Aceh Utara agar memprioritaskan pembangunan tanggul untuk kawasan desa yang rawan banjir. Karena, menurut Subki, dirinya selama ini banyak menerima keluhan warga di Desa Teupin Me dan Desa Blang yang rawan banjir, tapi belum memiliki tanggul.

“Karenanya, ke depan kita harapkan agar pemkab agar melakuan survei lebih dulu sebelum membangun tanggul. Sehingga, proyek itu benar-benar tepat sasaran tak berimbas banjir ke desa lain,” ujar Subki kepada Serambi, Minggu (12/12).

Untuk mengantisipasi terjadi kembali masalah itu, katanya, pemkab harus mencari sumber dana selain APBK, sehingga pada tahun 2011 pembangunan tanggul tersebut bisa direalisasikan dan warga tidak terkena ekses banjir lagi. Dikatakan, masalah itu telah berlangsung lama, namun hingga kini belum bisa diatasi.

Sebelumnya, Yasir (28), warga Desa Blang kepada Serambi mengatakan, akibat pembangunan tanggul yang tak tepat sasaran, saat ini lahan pertanian warga yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman palawija telah telantarkan lagi karena rawan terjadi banjir. “Desa kami memang rawan banjir, tapi setelah dibangun tanggul di Serbajaman Tunong dan Desa Punti kondisinya makin parah,” ungkapnya.

Tak maksimal
Secara terpisah, Ketua DPRK Lhokseumawe, Saifuddin Yunus, menilai waduk yang dibangun di kawasan Mon Geudong Pusong dengan dana ratusan miliar rupiah belum berfungsi maksimal. Karena, walau sudah ada waduk, tapi banjir di Kota Lhokseumawe juga terus terjadi.

“Malah, banjirnya bertamah parah dibanding sebelum ada waduk,” ujar Saifuddin kepada Serambi, Minggu (12/11). Dikatakan, hal itu tak sesuai dengan pernyataan pihak pemko sebelumnya dimana dinyatakan bahwa kalau waduk selesai, Lhokseumawe tidak akan banjir lagi. Tapi, lanjut Saifuddin, buktinya sekarang banjirnya malah bertambah parah. “Selain gagal mengatasi banjir, waduk itu telah menimbulkan korban anak-anak tenggelam baru-baru ini,” jelasnya.

Dikatakan, dengan adanya waduk sebenarnya peluang mengantisipasi banjir di Kota Lhokseumawe semakin terbuka lebar. Tapi pemerintah diminta untuk perhatikan dua hal yang sangat penting dan terkesan masih diabaikan. Kedua hal itu, sebut Saifuddin, yaitu pembangunan drainase dengan sempurna dan kebersihan dapat dijaga dengan baik oleh pihak dinas terkait dan masyarakat.(c37/bah)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar