Kamis, 09 Desember 2010

Puluhan Hektare Padi Terancam Gagal Panen

Serangan Burung Pipit Mengganas

Mon, Dec 6th 2010, 13:45

LHOKSUKON - Warga Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara mengeluhkan serangan hama burung pipit yang menyerang puluhan hektare padi yang sudah menjelang panen disejumlah desa kawasan itu. Warga khawatir serangan hama itu bisa menyebabkan gagal panen. Pasalnya, walaupun warga sudah berupaya mengatasinya, tapi serangan hama itu malah makin mengganas.

“Kami sudah mendatangkan pemburu burung pipit dari desa lain untuk mengatasi masalah ini. Meski mereka berhasil menangkap ribuan ekor burung pipit pada malam harinya, tapi serangan hama tersebut tidak berkurang. Bahkan kian bertambah,” kata Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Tanah Luas, Ibna Amin kepada Serambi, Minggu (5/12).

Bahkan, menurut Ibna, pihaknya juga sudah menggelar doa bersama di meunasah karena diyakini dengan doa bersama padi mereka terhindar dari serangan hama itu. “Biasanya setelah digelar doa bersama di meunasah sekitar tiga malam berturut-turut, serangan hama langsung berkurang, tapi tahun ini tidak” ungkapnya.

Disebutkan, padi yang diserang burung pipit itu antara lain Desa Ujong Baroh Beureughang, Meunasah Teungoh, Pulo Blang, Meunasah Alue dan sebagian Desa Alue Keujruen. “Kami khawatir jika serangan hama itu tak mampu dicegah dalam waktu dekat akan berdampak pada kualitas padi. Karena warga terpaksa memanen sebelum waktunya,” kata Ibna.

Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tanah Luas, Abdul Barri yang dihubungi Serambi, kemarin, mengakui dalam sepekan terakhir serangan hama burung pipit dan sejenisnya di kawasan Ujong Baroh kian mengganas. Menurutnya, kondisi itu terjadi akibat pola tanam tidak serentak, sehingga meski padi di desa lain sudah panen, tapi di kawasan itu masih ada yang belum panen.

Padahal, tambah Abdul Barri, jika panen bisa serentak, serangan hama tak separah sekarang. Tapi, karena kini hanya luar arealnya yang belum panen semakin kecil, sehingga berbagai jenis hama di kawasan itu berlomba mencari makanan. “Kita bersama petugas akan berusaha mengatasi masalah ini, Tapi, ke depan kita harapkan warga mau menanam serentak,” harap Abdul Barri.(c37)

sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar